Kamis, 25 Januari 2018

Muraqabatullah (Pengawasan Allah)


          Muroqobah kepada Allah


Muroqobah dari bahasa Arab, Secara harfiah berarti awas-mengawasi. Dalam istilah  Tasawuf menurut al-Qusairy,  Muroqobah ialah: “keadaan seseorang meyakini sepenuh hati bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi kita. Tuhan mengetahui seluruh gerak-gerik kita dan bahkan segala yang terlintas dalam hati diketahui Allah.”
Dalam kitab Risalah Qusyairiyyah Imam Qusyairy, ber kata, “Muraqabah ialah, bahwa hamba tahu sepenuhnya bahwa Tuhan selalu melihatnya.”.
Dalam bagian lai pada kitab risalah Qusairiyyah, “barangsiapa yang muraqabah dengan Allah dalam hatinya maka akan memeliharanya  dari berbuat dosa pada anggota tubuhnya.” Kalimat ini mengandung maksud bahwa orang yang selalu ber muroqobah kepada Allah, pasti ia tidak mengerjakan dosa lagi, karena Allah telah menjauhkannya dari perbuatan dosa. Berbeda dengan orang munafik, ia takut diawasi orang lain, jadi kalau tidak dilihat orang maka ia berani berbuat dosa.
Seorang ahli Tasawuf Nasrabazdy berkata, dalam kitab risalah Qusayriyyah, “Adapun Harapan baik itu, adalah menggerakkan kamu supaya berbuat amal sholeh, Khauf (takut) dan menjauhkan kamu dari maksiat. Adapun muqorobah, adalah membawa kamu ke jalan yang benar.” Nasrabazdy bermaksud bahwa Muqorabah akan menuntun kita ke jalan yang benar dan menjauhkan dari dosa karena selalu merasa diawasi Allah.
Tingkatan Muqorobah:
  1. Muroqobatul Qalbi,  kalbunya selalu waspada dan selalu  diperingatkan agar tidak keluar dari kebersamaannya dengan Allah.
  2. Muroqobatul Ruhi, Kewaspadaan dan peringatan terhadap Ruh, agar selalu dalam pengawasan dan pengintaian Allah
  3. Muroqobatus Sirri, kewaspadaan dan peringatan terhadap Sir agar selalu meningkatkan amal ibadahnya dan memperbaiki perilakunya.
Seorang Ahli Tasawuf berkata: “Bahwa sesungguhnya, jauhnya seorang hamba dari Tuhannya, hanya karena buruknya adab tingkah lakunya.”
Dalam hadist sebuah Qudsi Allah berfirman: “Hai hambaku, jadikanlah Aku tempat perhatianmu, niscaya Aku penuhi pula perhatianmu itu. Dimana Aku ada karena kemauanmu, maka engkau itu berada di tempat jauh dari Ku. Dimana kamu berada karena kehendakKu (Allah) maka engkau itu berada di dekat Aku. Maka pilihlah mana yang lebih baik pada

catatan kecil Soal diri

LAA MAUJUD ILLALLAH "Tiada yang wujud kecuali Allah" LAA MAQSUD ILLALLAH "Tiada tujuan kecuali hanya ...