Kamis, 25 Januari 2018

BERSYUKUR




Hamba yang makin tinggi dan sempurna ketaatannya kepada Allah, akan makin banyak pula syukurnya kepada-Nya. Menempatkan kenikmatan yang ia terima dari Allah SWT. Di tempat yang mulia. Karena nikmat itu adalah anugrah yang patut di junjung tinggi. Caranya dengan berfsyukur kepada Allah atas semua kenikmatan yang sudah diterimanya. Harta anugrah itu dipergunakan untuk kepentingan ibadah dana amal yang sesuai dengan aturan dan perintah Allah, tidak dipergunakan untuk kemaksiatan dan kerusakan dirinya dan masyarakat.
Syukur nikmat itu kwajibannya tetap. Artinya bagi hamba Allah yang beriman, ia selalu terus menerus berterima kasih kepada Allah, karena sangat banyak pemberian Allah Ta’la yang telah diterimanya. Dengan bersyukur atas nikmat Allah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya, maka Dia pun akan menambah nikmah-Nya kepada manusia, sesuai dengan firman Allah:
Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah rezekimu…(Qs Ibrahim ayat 7)
Tambahan dari Allah itu, tidak lain adalah dengan syukur nikmat dan melaksanakan ketaatan dengan suka berbuat baik dan beradab mulia.
Bersyukur kepada Allah itu ada tiga cara, yaitu bersyukur dengan lisan, dan bersyukur dalam sikap perilaku (perbuatan) dan bersyukur di dalam hati
1. Bersyukur dengan lisan
Adapun syukur dengan lisan yaitu dengan memperbanyak puji syukur kepada Allah, sambil membaca Alhamdulillah, sesuai dengan firman Allah :
Adapun nikmat Allah hendaklah kalian sebut-sebut dengan mengucapkan syukur, Alhamdulillah…(Ad-dhuha ayat 11)
khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata
mengingat-ingat nikmat Allah yang telah engkau terima, maka itu pun termasuk mengucapkan syukur, sedangkan syukur dengan lisan, maka ia telah mengucapkan pujian terhadap Allah”
Dalam suatu hadist yang berasal dari sahabat Nu’man bin Basyir, Nabi Muhammad SAW. Bersabda
Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada pemberian yang sedikit, maka sudah tentu ia pun tidak akan bersyukur pada pemberian yang banyak. Siapa yang tidak pernah berterima kasih kepada manusia, ia pun tidak pernah bersyukur kepada Allah”
2. Bersyukur dalam dalam sikap prilaku (Perbuatan)
Adapun bersyukur dalam bentuk sikap tingkah laku dan perbuatan adalah dengan dengan melaksanakan amal ibadah dengan anggota badan. Dengan amal saleh dengan prilaku mulia dan budi bahasa yang terhormat. Pemberian dan nikmat Allah itu syukuri dalam tindakan perbuatan nyata. Seperti firman Allah :
Beramallah, hai keluarga Nabi Daud, sebagai tanda syukur kepada Allah…(Saba’ ayat 13)
3. Bersyukur di dalam hati
Bersyukur di dalam hati ialah memantapkan dalam hati bahwa semua nikmat itu adalah dari Allah walaupun baik ataupun buruk. Seperti firman Allah :
Apa saja yang engkau terima, itu semua dari Allah jua… (An Nahl ayat 53)
Bersyukur secara batin paling rendah adalah sabar dan paling tinggi adalah ilmu, bersykur kepada Allah tidak cukup dengan ucapan lisan belaka akan tetapi bersyukur dengan mengikut sertakan seluruh anggota badan dengan merasakan dengan kenikmatan syukur dalam kehidupan ajsmani dan rohani. Firman Allah :
Hendaklah menjadi hamba-hamba yang bersyukur…(Al Isra ayat 3)
SUdahkah kita bersyukur disaat terbangun dan saat sholat lima waktu…?

catatan kecil Soal diri

LAA MAUJUD ILLALLAH "Tiada yang wujud kecuali Allah" LAA MAQSUD ILLALLAH "Tiada tujuan kecuali hanya ...