MENAPAKI JALAN ISTIQOMAH
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami adalah Allah,” Kemudian mereka meneguhkan Istiqomah mereka, maka malaikat (Kuasa Ilahi) akan turun kepada mereka dengan mengatakan,”Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh (Nur) Jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS 41 : 30)
“Istiqomahlah kamu dan janganlah menghitung-hitung (amal ibadahmu)” (HR Bukhari)
“Istiqomah merupakan derajad kesempurnaan, siapapun yang meraih Istiqomah berarti mendapatkan kebajikan utama. Karena itu siapa saja yang tidak meraih Istiqomah dalam perilaku batinnya, maka sia-sialah perjuangan dan usahanya”. ( Syeihk Abu Qasim Al Qusyairi dalam Kitab Ar Risalah)
Jika kita melihat kehidupan dan misi berat yang diemban oleh para Rasul, para Nabi, para Wali Allah, dan orang-orang suci serta tokoh-tokoh besar di segala bidang kehidupan, mereka tak lepas dari cobaan-cobaan dan ujian-ujian yang berat. Perjalanan hidup mereka telah mencapai sukses yang agung, maka sudah seharusnyalah mereka menjadi contoh bagi perjuangan kita. Salah satu kunci dari sukses yang agung itu adalah ISTIQOMAH. Mereka memiliki kiat sukses besar melalui Istiqomah. Sukses besar dan agung tersebut hanya menjadi kepalsuan belaka, jika seseorang tidak pernah menempuh jalan hidup beristiqomah.
Jika kita melihat kehidupan dan misi berat yang diemban oleh para Rasul, para Nabi, para Wali Allah, dan orang-orang suci serta tokoh-tokoh besar di segala bidang kehidupan, mereka tak lepas dari cobaan-cobaan dan ujian-ujian yang berat. Perjalanan hidup mereka telah mencapai sukses yang agung, maka sudah seharusnyalah mereka menjadi contoh bagi perjuangan kita. Salah satu kunci dari sukses yang agung itu adalah ISTIQOMAH. Mereka memiliki kiat sukses besar melalui Istiqomah. Sukses besar dan agung tersebut hanya menjadi kepalsuan belaka, jika seseorang tidak pernah menempuh jalan hidup beristiqomah.
Hidup beristiqomah berarti adanya keteguhan hati dalam menjalankan keimanan dan amal sholeh baik secara lahiriah maupun batiniyah. Konsistensi, disiplin, rutinitas, kontuinitas, kemandirian, pendirian teguh dengan pandangan yang terfokus hanya kepada satu wajah yaitu Wajah Allah.
Bagi mereka yang sedang menuju kepada Jalan Allah Swt, bahkan yang telah sampai kepada-Nya, maka tetaplah berpijak dan berjalan di atas Jalan Istiqomah itu sendiri. Tidak ada sedikitpun amaliahnya bergeser dan berubah dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk rahasia-rahasia yang ada di batinnya sendiri.
Istiqomah senantiasa melahirkan karomah, dan karomah yang tidak disertai Istiqomah, bukanlah Karomah yang sebenar-benarnya. Bisa saja merupakan penguja-uja dari Allah.
Dibalik kunci sukses besar beristiqomah, ada sejumlah godaan yang bisa menggoyahkan hati kita, bahkan menggagalkan seseorang yang sedang menapaki Jalan Istiqomah.
Semakin tinggi derajad Istiqomah seseorang, berarti seorang hamba akan semakin dekat dengan Allah, semakin menyatu dengan Allah dan semakin teguh bersama Allah.